DepokToday.com - Sejumlah hasil riset dan penelitian yang dilakukan peneliti Universitas Indonesia (UI) dipamerkan dalam Festival Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM).
Acara digelar di Makara Art Center, UI, Kota Depok, beberapa waktu lalu. Tahun ini sekitar 318 kegiatan pengmas (pengabdian masyarakat-red) tersebar di 10 titik di Indonesia dilakukan oleh periset dan peneliti UI.
Dalam Pengmas Fair dipamerkan sejumlah hasil penelitian yang masih menjadi prototype. Seperti oksigen medis portabel, inkubator hingga batik batik biodiversitas berdasarkan iluminasi naskah kuno.
“Secara umum ada sekitar 300 kegiatan yang kita pamerkan hasil dari kegiatan pengabdian dan pembayaran masyarakat oleh aktivitas akademik UI,” kata Direktur PPM UI, Agung Waluyo.
Baca Juga: 9.237 Mahasiswa UI Pecahkan Rekor MURI dengan Aksi Membatik, Ketua MWA: Saya Kaget
Hasil riset inovasi yang dipamerkan kali ini banyak mengedepankan mengenai kemajuan teknologi bisa membantu daerah 3T yaitu terdepan, terpencil dan tertinggal.
Sehingga hasil riset inovasi civitas UI bisa digunakan dan membantu masyarakat di sana.
Riset inovasi yang dihasilkan saat ini memang masih teknologi sederhana yang dibutuhkan masyarakat.
Misalnya alat oksigen diciptakan untuk bisa digunakan seluas-luasnya bagi kepentingan masyarakat.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan kegiatan yang difokuskan untuk bisa memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat.
Baca Juga: Dukung 318 Program Pengmas UI, 4 Anak Buah Jokowi Titipkan Hal Ini
"Walaupun memang sebagian dari hasil penelitian tersebut diarahkan kepada produk komersil namun yang kita lakukan saat ini adalah fokus pada kegiatan pengmas di daerah terpencil,” ujarnya.
Salah satu yang dipamerkan dalam Pengmas Fair 2022 adalah Oksigen Concentrator hasil riset inovasi dosen Fakultas Teknik UI, Tomy Abuzair dan tim. Alat ini mengubah udara bebas yang memiliki kandungan oksigen menjadi 90 persen.
Kandungan oksigen di udara bebas hanya 21 persen dan nitrogen 78 persen. “Melalui alat ini kemudian disaring menggunakan zat ziolit sehingga bisa menghasilkan oksigen 90 persen,” ucap Tomy.
Artikel Terkait
UI Peringkat Pertama Perguruan Tinggi Terbaik di Indonesia Versi Webometrics
Fakultas Kedokteran UI Buka Prodi Baru, Pertama di Indonesia
Dua Peneliti UI Dapat Dana Hibah Rp 1,8 Miliar dari Pemerintah Australia, Ini Peruntukkannya
UI Buka Lowongan 17.723 Kursi Untuk Mahasiswa Jenjang D3 Hingga S3
IBH Bolehkan Depok Jadi Objek Penelitian, Direspon Hangat Oleh Peneliti Kampus UI
Paragon Bantu Bangun dan Renovasi Fasilitas Belajar Mengajar di Kampus UI