Peneliti Sediaan ovula propolis. Foto: UI/Humas
Peneliti Sediaan ovula propolis. Foto: UI/Humas

Peneliti Lintas Kampus Kembangkan Ovula Propolis untuk Atasi Keputihan

Citra Larasati • 05 Mei 2021 16:17
Jakarta:  Tim Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Lintas Disiplin Universitas Indonesia (UI) bekerja sama dengan beberapa institusi lainnya mengembangkan Sediaan Supositoria Vagina (Ovula) berbahan aktif lilin propolis.  Manfaat dari penelitian ini adalah untuk mencegah dan mengobati keputihan (Fluor Albus).
 
Uji klinis pada manusia dilakukan pada pasien klinik obstetrik-ginekologi dan perempuan yang memiliki risiko infeksi tertular melalui hubungan seksual. Seperti para Wanita Pekerja Seks (WPS) di wilayah Pangandaran yang berjumlah 126 orang sebagai populasi kunci.
 
Sebelumnya, tim peneliti telah melakukan penelitian efektivitas sediaan ekstrak propolis secara in vitro dan uji praklinis pada hewan.  Penelitian ini merupakan hasil kolaborasi multidisiplin dari beberapa institusi, dengan ketua tim Dr. dr. Siti Farida, M.Kes, Ph.D. (Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dan Dosen Fakultas Kedokteran UI).
Dengan anggota tim yang terdiri dari Dr. Eng Muhamad Sahlan, S.Si., M.Eng. (Fakultas Teknik UI), Dr. dr. Robiatul Adawiyah, M.Biomed, Sp.Park., dr. Hanny Nilasari, Sp.KK(K), dr. Tyas Priyatini, Sp.OG(K), dan dr. Vivian Soetikno, PhD, SpFK (FK UI), Etin Rohmatin, SST, M.Kes. (Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Tasikmalaya), dan apt. Diah Kartika Pratami, M.Farm. (Fakultas Farmasi Universitas Pancasila).
 
Riset yang dilakukan para akademisi tersebut dilatarbelakangi oleh banyaknya masalah kesehatan reproduksi perempuan yang disebabkan jamur. Salah satunya adalah gejala keputihan (kandidiasis vaginalis).
 
Kandidiasis vaginalis adalah infeksi di organ kewanitaan yang menimbulkan gejala keputihan (fluor albus). Infeksi ini merupakan salah satu masalah kesehatan reproduksi perempuan yang disebabkan oleh jamur Candida albicans. Keputihan merupakan gejala awal dari infeksi alat reproduksi seperti vulvitis, vaginitis, servisitis, bahkan hingga penyakit radang panggul (pelvic inflammatory disease).
 
 
Read All




LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif