UI Hasilkan 3.890 Kekayaan Intelektual dalam Waktu 6 Tahun Terakhir

UI Hasilkan 3.890 Kekayaan Intelektual dalam Waktu 6 Tahun Terakhir

Tim detikcom - detikEdu
Selasa, 31 Agu 2021 07:59 WIB
Ilustrasi Kampus UI, Depok
Kampus UI Depok, Jawa Barat Foto: Grandyos Zafna/detikFOTO
Jakarta -

Universitas Indonesia (UI) telah menghasilkan 3.890 kekayaan intelektual berbentuk hak cipta dan paten dalam rentang waktu 2015-2021. Selain itu UI telah memfasilitasi lebih dari 200 laboratorium riset dengan valuasi aset senilai lebih dari Rp 2 triliun.

Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi UI Nurtami Soedarsono menyatakan UI memiliki komitmen memberikan dukungan dan memfasilitasi para inventor untuk terus mencari atau membuat penemuan-penemuan baru.

Hal itu, menurut Nurtami tampak dari fasilitasi 215 laboratorium riset yang tersebar di seluruh fakultas dengan valuasi aset senilai Rp 2,4 triliun. Nurtami menambahkan capaian inovasi UI juga terlihat dari keunggulan dan produktivitas UI dalam menghasilkan kekayaan intelektual.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Capaian inovasi UI terukur dari jumlah kekayaan intelektual yang telah dihasilkan. Kekayaan intelektual UI yang tertinggi di Indonesia dengan total 3.890 hak cipta dan paten," ujar pengajar di Fakultas Kedokteran Gigi UI itu saat Peresmian Pameran Inovasi Virtual, Senin (30/8/2021).

Fokus inovasi UI terpetakan pada bidang kesehatan, rekayasa keteknikan, serta teknologi informasi dan komunikasi. Produk inovasi tersebut diantaranya Ventilator Transport Darurat Lokal Portable yang dihasilkan selama pandemi COVID-19.

ADVERTISEMENT

Ventilator lokal ini telah teruji klinis, tersertifikasi Badan Pengaman Fasilitas Kesehatan serta memiliki izin edar. Ventilator berbasis sistem pneumatik ini diproduksi oleh para dokter dan tenaga ahli dari dua fakultas, di UI yaitu Fakultas Teknik dan Fakultas Kedokteran.

Produk inovasi lainnya adalah Biomaterial Titanium Implants. Produk implant lokal teknologi tinggi ini menurut Nurtami, lebih sesuai dengan kontur wajah orang Indonesia dengan harga lebih terjangkau.

Kemudian inovasi bus listrik kapasitas besar dengan sistem propulsi canggih, platform desain anak bangsa, dan menggunakan material ringan seperti aluminium untuk penghematan energi yang lebih optimum.

"Ada juga sistem peringatan dini longsor berbasis laser dengan sistem pintar berbasis internet of things (IoT) yang diharapkan mampu mengantisipasi bahaya longsor dan diterapkan di seluruh wilayah di Indonesia," ujar Nurtami.

Selain itu, ujar Nurtami, UI juga memajukan industri baru kecil dan berbasis teknologi. Hingga Desember 2020 UI telah menghasilkan sekitar 98 rintisan (start-up) binaan yang aktif dan produktif, diantaranya adalah Flip, Dietela, dan Wear Weird.



Simak Video "Dewan Guru Besar UI Ajak Seluruh Kampus Kawal Ketat Pemilu"
[Gambas:Video 20detik]
(pal/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia