Mendorong Kemajuan Kebudayaan Sumedang Lewat Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPM) UI menyelenggarakan webinar bertajuk “Sumedang Menyongsong Pemajuan Kebudayaan Melalui Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi” pada hari Jumat, tanggal 6 Agustus 2021 secara daring menggunakan platform Zoom dan disiarkan secara langsung melalui kanal Youtube Pengmas UI. Webinar terselenggara berkat kerja sama UI dengan Pemerintah Kabupaten Sumedang sebagai salah satu upaya untuk memetakan persoalan di wilayah Kabupaten Sumedang sekaligus menyusun pemecahan persoalan secara kolektif menggunakan teknologi dan inovasi budaya.

Webinar dibuka oleh drg. Nurtami, Ph,D., SpOF(K) selalu Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi UI. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian dan pengabdian UI kepada masyarakat Indonesia, sekaligus membuka kesempatan bagi para pengabdi UI untuk mempelajari beragam hal yang dapat digali di Kabupaten Sumedang, khususnya terkait dengan kemajuan budaya lokal yang secara serempak dapat memberikan dampak baik pada pengembangan ekonomi kreatif dan juga kondisi sosial. “Terkait dengan bidang riset misalnya, pembangunan materi informasi berbasis geospasial akan sangat berguna bagi pemerintah kabupaten dalam upaya menata wilayah, mendata resiko-resiko kebencanaan, dan juga sangat berguna dalam pelestarian ekosistem yang ada di Kabupaten Sumedang”, ungkap Beliau.

drg. Nurtami, Ph,D., SpOF(K) (Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi UI)

Webinar dilanjutkan dengan sambutan oleh Agung Waluyo, S.Kp., M.Sc., Ph.D. selaku Direktur DPPM UI. “Kami mengharapkan dari webinar ini tercipta gagasan orisinil dalam kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat dan pemutakhiran ilmu pengetahuan budaya dan teknologi yang dapat digunakan pada implementasi riset dan pengabdian masyarakat tersebut”, pungkasnya.

Agung Waluyo, S.Kp., M.Sc., Ph.D. (Direktur Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat UI)

Acara utama webinar menampilkan 4 orang narasumber yang dipandu oleh Dr. L.G. Saraswati Putri, M.Hum selaku Kasubdit Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat DPPM UI. Narasumber yang pertama yaitu Herman Suryatman selaku Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang. Dalam presentasinya beliau menyampaikan mengenai transformasi budaya di Kabupaten Sumedang yang mempunyai peluang untuk dapat dielaborasi dan eksplorasi dalam melakukan pembangunan di segala bidang. Munculnya persoalan disrupsi dari pandemi, digital, dan kalangan milenial harus dapat diantisipasi, salah satu solusi yang dapat diterapkan adalah dengan melakukan transformasi budaya yang berfokus pada teknologi informasi dan kearifan lokal. “Skema transformasi budaya yang diharapkan di Sumedang ke depan adalah bagaimana kita mewujudkan tatanan hidup baru berbasis kearifan lokal dan teknologi informasi. Hanya dengan dua itu, Sumedang satu sisi bisa membumi, disisi lain bisa melangit”, ujar Herman.

Herman Suryatman (Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang)

Narasumber kedua yaitu Prof Dr. Asep Karsidi selaku pakar teknologi geospasial yang saat ini tengah mendalami dan mencermati riset-riset khususnya terkait dengan pembentukan data-data informasi di Sumedang. Dalam presentasinya, beliau membagikan pengalamannya melakukan riset dan menerapkan teknologi Sistem Informasi Geografis (GIS). GIS adalah perangkat yang mampu mengolah, mengedit, mengintegrasikan, menganalisis dan menampilkan data berbasis spasial. “UI dengan banyak fakultasnya diharapkan mampu untuk membantu dalam membangun konten dalam konteks budaya sebagai pengungkit perekonomian dan kesejahteraan rakyat Kabupaten Sumedang, serta merancang suatu sistem yang mampu mengintegrasikan berbagai jenis data dalam format digital berbasis geospasial (satu data – satu peta) agar dapat dimanfaatkan secara berdayaguna dan berhasilguna melalui Sistem Infomasi Geografis dengan cara pandang geografi, berpikir ruangan, interaksi manusia dan lingkungan, menyangkut di mana dan mengapa”, pungkasnya.

Prof Dr. Asep Karsidi (Pakat Teknologi Geospasial)

Narasumber ketiga yaitu Raden Iki Lukman Soemadisoeria selaku Sri Radya Keraton Sumedang Larang dan merupakan tokoh penting dalam pengembangan budaya Sumedang Larang. Beliau menyampaikan sejarah keraton Sumedang Larang, visi dan misi, serta strategi kebijakan meliputi strategi revitalisasi, strategi konservasi, dan strategi apresiasi. “Kami dari keraton Sumedang Larang yang berfungsi sebagai pusat pelestarian dan pengembangan budaya, mendukung dan mengapresiasi sekali terhadap harapan berkaitan dengan pembangunan khususnya pembangunan di bidang kebudayaan, khususnya untuk Kabupaten Sumedang dan umumnya untuk Jawa Barat”, ungkapnya.

Raden Iki Lukman Soemadisoeria (Sri Radya Keraton Sumedang Larang)

Selanjutnya narasumber keempat yaitu Prof. Dr. R. Cecep Eka Permana yang merupakan pakar kebudayaan dan Guru Besar FIB UI yang saat ini mencermati rekonstruksi, revitalisasi dan aktualisasi budaya di Sumedang. Beliau memaparkan terkait dengan teori-teori dan kiat untuk melakukan pelestarian budaya, bagaimana peraturan daerah sebagai landasan untuk pengembangan budaya setempat dan menguraikan persoalan budaya di Sumedang, serta bagaimana kolaborasi khususnya dengan kampus menjadikan Sumedang sebagai area untuk belajar secara nyata untuk mahasiswa dan peneliti sebagai aktualisasi dari Merdeka Belajar. “Setiap program dilakukan melalui koordinasi dan kolaborasi dengan pemangku kepentingan seperti: Pemerintah daurah Kabupaten Sumedang, Dewan Kebudayaan Sumedang, Keraton Sumedang Larang, Lembaga Adat, Komunitas Kebudayaan, Komunitas Adat, serta masyarakat”, pungkasnya.

Prof. Dr. R. Cecep Eka Permana (Pakar Kebudayaan FIB UI)

Setelah pemaparan dari keempat narasumber, dilanjutkan sesi tanya jawab dan ditutup dengan closing statement oleh Dede Djuhana, Ph.D selalu Direktur Riset dan Pengembangan (DRP) UI.

Dede Djuhana, Ph.D. (Direktur Riset dan Pengembangan UI)

Webinar dapat diakses kembali pada tautan: https://www.youtube.com/watch?v=KgjSZmVR1MU

 

______________________________________________________________________________________________________________________________________________

 

Encouraging the Progress of Sumedang Culture through Scientific and Technological Innovation

 

The webinar was opened by drg. Nurtami, Ph.D., SpOF(K), the Vice-Rector for Research and Innovation affairs at UI. In her remarks, drg. Nurtami, Ph.D., SpOF(K)  said that this activity is a form of care and dedication from UI to the Indonesian people. This activity also opens opportunities for UI staff and academicians to learn various things that can be explored in Sumedang Regency, especially things related to the advancement of local culture, which simultaneously can positively impact the development of creative economy and social conditions. “Regarding the research field, for example, the development of geospatial-based information materials will be useful for district governments to organize areas, record disaster risks, and are also beneficial in preserving ecosystems in Sumedang Regency,” she said.

The webinar was followed with remarks by Agung Waluyo, S.Kp., M.Sc., Ph.D., the Director of DPPM UI. “We hope that from this webinar, original ideas will be created in research and community service activities and updating the cultural science and technology that can be used in the implementation of research and community service,” he concluded.

The main event of the webinar featured four resource persons. The event was moderated by Dr. L.G. Saraswati Putri, M.Hum, the Head of Sub-Directorate of Community Service and Empowerment of DPPM UI. The first resource person was Herman Suryatman, the Regional Secretary of Sumedang Regency. In his presentation, he delivered about the cultural transformation in Sumedang Regency, which can be elaborated and explored in carrying out development in all fields. The emergence of disruption problems from the pandemic, digital, and millennials must be anticipated; one solution that can be applied is to carry out a cultural transformation that focuses on information technology and local wisdom. “The cultural transformation scheme that is expected in Sumedang in the future is how we create a new order of life based on local wisdom and information technology. With only those two, Sumedang can be earthbound, and on the other hand, it can be sky-high,” said Herman.

The second resource person is Prof. Dr. Asep Karsidi, a geospatial technology expert who is currently studying and observing research related to the formation of information data in Sumedang specifically. In his presentation, he shared his experience conducting research and applying Geographic Information System (GIS) technology. GIS is a tool capable of processing, editing, integrating, analyzing, and displaying spatial-based data. “UI with its many faculties is expected to be able to assist in building content in the cultural context as a lever for the economy and welfare of the people of Sumedang Regency, and designing a system that can integrate various types of data in a geospatial-based digital format (one data – one map) so that it can be utilized effectively and efficiently through Geographic Information Systems with a geographical perspective, thinking space, human and environmental interactions, concerning where and why,” he concluded.

Next, the third resource person was Raden Iki Lukman Soemadisoeria, a Sri Radya of the Sumedang Larang Palace and an important figure in the development of Sumedang Larang culture. He told about the history of the Sumedang Larang palace, its vision, mission, and policy strategies, including revitalization strategies, conservation strategies, and appreciation strategies. “We, from the Sumedang Larang palace, which functions as a center for cultural preservation and development. We support and appreciate the expectations related to development, especially development in the field of culture, especially for Sumedang Regency and generally for West Java,” he said.

The last speaker, Prof. Dr. R. Cecep Eka Permana, is a culture expert and Professor of the Faculty of Humanities Universitas Indonesia who is currently observing the reconstruction, revitalization, and actualization of culture in Sumedang. He explained related theories and tips for preserving culture, how local regulations are the basis for developing local culture and describing cultural issues in Sumedang, and how collaboration, especially with universities, can make Sumedang an area for students to learn in real and for researchers as an actualization of Merdeka Belajar. “Each program is carried out through coordination and collaboration with stakeholders such as the Sumedang Regency Government, Sumedang Cultural Council, Sumedang Larang Palace, Traditional Institutions, Cultural Communities, Indigenous Communities, and the community,” he concluded.

After the presentation from the four resource persons, the webinar was followed by a question and answer session and closed with a closing statement by Dede Djuhana, Ph.D., the Director of Research and Development (DRP) UI.

 

The webinar can be accessed at the following link: https://www.youtube.com/watch?v=KgjSZmVR1MU